Perang pemikiran |
Banyak peristiwa penting yang tidak banyak diperhatikan orang.
Dari sedikit orang yang memperhatikan, hanya beberapa yang mau berbagi informasi tersebut kepada khalayak, sekaligus mengkritisinya.
Dari sedikit info tersebut, nampaknya juga sedikit yang memahaminya atau menyadarkan dirinya, bahwa dia sedang "dipermainkan" oleh orang-orang pintar dan berkuasa.
Kata-kata diatas sangat relevan jika kita kaitkan dengan istilah Perang pemikiran (Ghazwul Fikr).
Perang pemikiran mungkin tak asing lagi bagi kita sebab sudah sering dibicarakan oleh para ahli dan oleh orang yang memusatkan perhatiannya untuk menyelamatkan Masyarakat dan generasi muda dari serangan pemikiran ala Barat.
Perang pemikiran dilakukan oleh suatu kelompok yang ingin menghancurkan suatu negara, bangsa, suku, ras dan agama.
Perang Pemikiran adalah perpanjangan tangan dari perang fisik.
Jika dikaitkan dengan Politik Perang pemikiran ini sangat kental dengan urusan kepentingan dan kekuasaan.
Namun jika kita kaitkan dengan Akidah. Maka umat Islam diseluruh dunia merupakan pihak yang paling sering menjadi korban dari perang pemikiran ini.
Dalam dasawarsa terakhir umat Islam di seluruh dunia begitu gencar dihantam berbagai pemikiran ala Barat, mulai dari LGBT, sekulerisme, eteis dan Liberalisme.
" Yang mereka targetkan adalah anak-anak dan Pemuda Islam untuk diracuni pemikiranya,"
Disisi lain umat Islam juga diserang dari dalam tubuh umat Islam itu sendiri dengan pemahaman Wahabi, Ektrimis dan ISIS.
Alhabib Syekh Samir bin Abdurrahman Al-Khauli Al-Rifai Al-Husaini sangat keras dan tegas mengingatkan umat Islam khususnya Indonesia agar waspada dan mencegah penyebaran paham yang menyimpang dari Ahlussunnah wal Jamaah tersebut.
" Jaga Indonesia dari pengaruh ajaran yang menyimpang dari Ahlussunnah wal Jamaah. Kita jaga teguh ajaran yang penuh keteduhan ini jangan sampai diganggu dengan aliran ekstrim," ucapnya saat mengisi materi Daurah Aswaja Internasional di gedung PWNU Jawa Timur.
Guru besar asal Lebanon ini juga berulangkali mengingatkan jangan sampai di negeri ini terjadi pertumpahan darah lantaran kemunculan aliran yang gemar mengafirkan antar kelompok seperti yang dilakukan Wahabi.
Sebagai bukti, Syekh Samir memaparkan bahwa dalam sejarahnya mereka mengaku dirinya sebagai Salafi atau pengikut ulama salaf.
"Tapi pengakuan itu adalah dusta," tegasnya.
Sebab dalam perjalanannya, ketika kelompok tersebut menguasai sebuah negara yang mereka lakukan adalah mengakafirkan bahkan membunuh kelompok muslim lain yang tidak sepaham dengannya.
"Apa yang dilakukan mereka adalah memorak-porandakan sebuah negara dan kemanusiaan," Jelasnya.
Bahkan setiap negara dan kawasan yang dimasuki Wahabi akan menebarkan bom bunuh diri, takfir atau mengafirkan siapa saja yang tidak sepaham.
Cukuplah sudah Negara Timur Tengah sebagai contohnya. Mereka bersekongkol dengan Yahudi dan Amerika Cs untuk menghancurkan Islam dari dalam.
Sementara itu dari luar tubuh umat Islam. Umat Islam terus dihantam dengan berbagai pemikiran ala Barat, mulai dari LGBT, sekulerisme, eteis dan Liberalisme.
Yang tujuannya untuk melemahkan dan menghancurkan Akidah keyakinan umat Islam itu sendiri.
Kelompok- kelompok yang ingin menghancurkan Islam ini tidak mungkin lagi berani menyerang secara terang-terangan.
Mereka merubah strategi dari perang fisik menjadi Perang Pemikiran.
Mengapa mereka merubah strategi dari perang fisik menjadi perang pemikiran? Karena saat ini Ummat Islam memang sangat sulit dikalahkan lewat perang fisik.
Sebab Ummat Islam mempunyai pegangan atau juga manhaj yang sangat kuat dalam berperang. Yaitu mempunyai Jihad fisabilillah (Jihad di jalan Allah) dengan dua tujuan; “Bahagia dalam kemenangan” dan “Bahagia dalam mata syahid”. Dua-duanya bahagia, ummat Islam tidak mengenal istilah kalah.
Dengan konsep jihad fisabilillah, para kelompok yang ingin menghancurkan Islam mengaku kalah lewat perang fisik dan kemudian merubah strategi perang dari perang fisik menjadi perang pemikiran.
Seperti yang pernah dikatakan Perdana Menteri Inggris William Ewart Gladston.
" Percuma kita memerangi ummat Islam, kita tidak akan mampu menguasainya selama di dalam dada pemuda-pemuda Islam bertengger Al-qur’an "
" Tugas kita sekarang adalah mencabut Al-qur’an dari hati mereka, baru kita akan menang dan menguasai mereka. Minuman keras dan musik lebih menghancurkan ummat Muhammad daripada seribu meriam. Oleh karena itu tanamkanlah ke dalam hati mereka rasa cinta terhadap materi dan seks," Ucap William Ewart Gladston (1809-1898)
Dalam praktek pada serangan yang dilancarkan oleh pihak barat lewat ghazwul fikr, secara garis besarnya ada tiga hal yang ingin mereka hancurkan sehingga secara otomatis ummat Islam atau juga agama Islamnya hancur, yaitu:
Pertama, kelompok yang ingin menghancurkan ummat Islam terlebih dahulu mereka akan mempengaruhi paham pemikiran (idologi) ummat Islam beserta paradigma ummat Islam, merusak ideologi ummat Islam yang berlandaskan Al-qur’an dan Hadist.
Kemudian menggantikannya atau mereka menanamkan ideologi-ideologi sesat yang mereka ciptakan.
Mereka menciptakan dan menanamkan ideologi-ideologi yang bertentangan dengan ajaran Islam. Ideologi-ideologi yang mereka tanamkan itu seperti idelogi Sekularisme (paham pemikiran yang ingin memisahkan urusan agama dengan urusan dunia. Ajaran agama tidak boleh mempengaruhi urusan bernegara).
Lalu ideologi Libaralisme yakni paham kebebasan berpikir dan bertindak tanpa batas agama.
Kemudian, ideologi Materialisme-ateisme yaitu paham yang tidak percaya pada Tuhan atau sesuatu yang metafisika dan ideologi-ideologi sesat lainnya sehingga ajaran Islam diragukan kemudian perlahan-lahan Islam terasa asing dan ditinggalkan.
Kedua, menghancurkan akhlak ummat Islam terkhususnya menyerang akhlak kaum-kaum muda Islam.
Jadi jelas target kedua adalah pengrusakan akhlak ummat Islam.
Jikalau akhlak ummat Islam rusak maka Islam pun akan rusak. Salah satu tugas diangkatnya Muhammad bin Abdullah menjadi Nabi dan Rasul adalah untuk memperbaiki akhlak.
Jikalau kita tarik ke Indonesia, dahulu Indonesia dihancurkan dengan istilah 3G (Gold, Gospel dan Glory) sekarang ummat Islam di Indonesia bahkan di dunia diserang dengan istilah 3F (Fun, Fashion dan Food).
Umat Islam di dunia ini terkhususnya pemuda-pemuda Islam terus dipengaruhi lewat hiburan (fun) yang menjadikan pemuda-pemuda Islam menjadi hedon dan apatis, seperti hiburan dengan film-film berbau seks, musik-musik sesat dan sebagainya.
Selain dari hiburan, ummat Islam juga diserang lewat busana atau mode (fashion) seperti baju-baju yang mengumbar aurat.
Tidak hanya lewat hiburan dan busana, ummat Islam juga diserang dan dipengaruhi lewat makanan beserta minuman-minuman haram.
Islam menganjurkan supaya kita mngkonsumi makanan dan minuman yang halal lagi baik (Halalan thoyyiban).
Akan tetapi, hari ini banyak ummat Islam tidak terlalu memperhatikan hukum halal-haram suatu makanan yang dikonsumsi. Begitulah cara mereka menghancurkan akhlak ummat Islam.
Ketiga, menghancurkan akidah ummat Islam. Ini adalah target yang terakhir setelah menanamkan paham-paham pemikiran dan atau paradigma sesat, menghancurkan akhlak ummat Islam.
Kemudian usaha terakhir adalah menghancurkan akidah supaya ummat Islam keluar dari agama Islam itu sendiri.
Banyak ummat Islam yang menjadi mustad dan menjadi kafir. Dalam pandangan mereka, dengan banyaknya ummat Islam yang murtad (keluar dari Islam), maka Islam akan semakin gampang dihancurkan. Allah SWT. menjelaskan ini lewat terjemahan firmanya dalam Al-qur’an:
“…. Mereka tidak akan berhenti memerangi kamu sampai kamu murtad (keluar) dari agamamu, jika mereka sanggup”. (Al-qur’an surah Al-Baqarah: 217)
“Mereka ingin agar kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, sehingga kamu sama (dengan mereka)”. (Al-qur’an surah An-Nisa:89)
Untuk memperlancar serangan dalam perang pemikiran ini, perlu kita ketahui mereka menggunakan sarana-prasarana kecanggihan ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
Misalnya, untuk menyebarkan paham-paham pemikiran sesat yang mereka ciptakan, mereka menggunakan media-media sosial online beserta penyebaran buku-buku.
Untuk menanamkan paham sesat itu, mereka juga menyekolahkan pelajar-pelajar Islam dari Indonesia misalnya ke negara-negara sekuler-liberal sehingga pulang kembali ke Indonesia akan membawa paham sekuler-liberal.
Bahkan konsep pendidikan pun sudah mereka kuasai. Segala sarana-prasarana mereka kuasai untuk menghancurkan ummat Islam.
Nah, apa yang harus kita lakukan supaya tidak tersesat dan menjadi korban mereka?
Supaya terhindar dari mereka dan agar ummat Islam tidak hancur? Menurut saya, kita harus mengokohkan keimanan kita, melandaskan hidup kita pada ajaran Allah SWT. dan Rasulullah SAW. menjadikan Islam sebagai paradigma (cara pandang) kita yang berlandaskan Al-Qur’an dan Hadist. Karena dalam kitabullah tidak ada lagi keraguan di dalamnya, petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa (QS. Al-Baqarah:2).
Kemudian, kita harus mempelajari dan mengenali staretegi-strategi para kelompok yang ingin menhancurkan ummat Islam.
Mempelajari tentang mereka (para penghancur ummat Islam) tanpa mengikuti apa yang salah dari mereka perbuat.
Yang terakhir adalah mari sama-sama menjaga diri, keluarga, bangsa dan negara dari orang-orang atau kelompok-kelompok yang ingin menghancurkannya.
Jagalah generasi muda Islam serta pemimpin-pemimpin kita yang baik-baik, pemimpin-pemimpin yang tidak zalim.